RIDDLE 8
Seorang gadis bernama Lily bercerita kepada teman-temannya kalau dia
memiliki rahasia gelap yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun.
Orang tuanya telah dibunuh ketika ia berusia 15 tahun. Ia mengatakan
bahwa kakak laki-lakinya menggila dan dan menusuk Ayah dan Ibunya hingga
tewas.
Teman-temannya terkejut mendengar cerita menyedihkan dari Lily tersebut.
“Aku turut prihatin mendengarnya” kata salah satu temannya. “Lalu apa
yang terjadi pada kakakmu?”
“Dia langsung dibekuk polisi” kata Lily. “Setelah melalui persidangan,
pada akhirnya kakakku dijatuhi hukuman atas pembunuhan dan akan segera
di eksekusi mati. Kau tidak akan percaya betapa sulitnya itu. Aku
menjalani hidup dengan penuh kesedihan. Aku tidak bisa makan dan tidur,
dan segera ingin melupakan kenanganku yang kelam tersebut. Hingga pada
akhirnya aku mengalami depresi berat yang benar-benar membuatku gila ,
bahkan amnesia yang memerlukan waktuku bertahun-tahun untuk pulih dan
bisa menjalani hidup serti biasa lagi”
“Apakah kamu pernah menceritakan kisah ini pada orang lain sebelumnya?”
Tanya temannya. “Tidak pernah” sahut Lily. “Aku mulai bertanya-tanya,
tapi hal tersebut tidak pernah terjawab. Saat aku menemui kakakku
sebelum eksekusi matinya, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia
tidak pernah menjelaskan mengapa dia membunuh Ayah dan Ibu kita. Dia
hanya memandangku dengan senyuman ketika eksekusi matinya dimulai.”
“Mungkin ada cara untukmu bisa mengetahui semua itu” kata salah satu
temannya. “Terserah padamu untuk mengikutinya atau tidak, tapi aku kenal
dengan seorang peramal . Dia bisa berkomunikasi dengan arwah, dan
mungkin bisa membantumu mencari jawaban tersebut.”
Beberapa hari kemudian, Lily memutuskan untuk menemui sang peramal yang
disarankan oleh temannya itu, dan berkonsultasi mengenai masa lalunya.
Sang peramal mematikan lampunya, menyalakan lilin dan duduk dikursinya
sambil menundukkan kepalanya, dan mulai masuk ke alam bawah sadarnya.
“Sekarang tanyakan padaku apapun yang kau inginkan” bisik sang peramal.
Lily lantas menanyakan “Apa yang membuat kakakku kehilangan akalnya?.”
Dengan suara lirih sang peramal menjawab “Sebenarnya kakak laki-lakimu
itu tidak pernah gila. Dia sepenuhnya sadar.”
“Lantas apa yang menyebabkan kakakku membunuh kedua orang tuaku?” Tanya
Lily. “Kakakmu sebenarnya hanya bertanggung jawab atas kematian satu
orang.” Jawab sang peramal. TIba-tiba Lily menyadari semua itu. Dia lalu
meneteskan air mata dan mulai menangis tersedu-sedu.
No comments:
Post a Comment